Tingkatkan Pemahaman Literasi Dan Numerasi, MGMP Matematika SMP Kabupaten Jepara Gelar Bimtek Pemulihan Pembelajaran

 

Bersama Pokja 3 Kalinyamatan-Kedung-Pecangaan

Matematika (yakinbisa.my.id) - Di era informasi yang semakin berkembang pesat, literasi dan numerasi menjadi dua keterampilan dasar yang sangat penting untuk dimiliki oleh setiap individu.

Literasi tidak hanya mencakup kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga kemampuan untuk memahami dan menganalisis informasi yang disajikan dalam berbagai bentuk, termasuk teks, gambar, dan media digital.

Peserta bimtek menyampaikan lagu Indonesia Raya dan Mars Jepara

Sementara itu, numerasi berkaitan dengan kemampuan untuk memahami dan menggunakan angka serta konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari.

Meningkatkan literasi dan numerasi sangatlah krusial karena kedua keterampilan ini berperan penting dalam pengambilan keputusan yang cerdas, baik dalam konteks pribadi maupun profesional.

Individu yang memiliki kemampuan literasi dan numerasi yang baik cenderung lebih mampu beradaptasi dengan perubahan zaman, menghadapi tantangan global, serta berkontribusi secara aktif dalam masyarakat. 

Oleh karena itu, MGMP Matematika SMP Kabupaten Jepara mengadakan Bimtek Pemulihan Pembelajaran untuk meningkatkan literasi dan numerasi yang bertempat di SMP Negeri 2 Jepara pada hari Rabu, 13 November 2024.

Shin'an Musfiqi, M.Pd. menyampaikan sambutan

Kegiatan Bimtek diawali dengan sambutan Ketua MGMP Matematika SMP Kabupaten Jepara, Shin'an Musfiqi, M.Pd., Beliau menyampaikan agar peserta aktif dalam mengikuti bimtek karena pentingnya membiasakan literasi dan numerasi di lingkungan sekolah.

Sebelum kegiatan Bimtek dimulai, Koordinator MGMP Matematika SMP Kabupaten Jepara, Edy Suyanto, S.Pd., M.Pd. membuka secara resmi kegiatan bimtek pemulihan pembelajaran melalui penguatan literasi dan numerasi.

Siti Basaroh, S.Pd. sebagai moderator

Dalam paparannya, Sukmandari, S.Pd., M.Pd. Pengawas SMP Kabupaten Jepara (Narasumber Bimtek) menjelaskan banyak sekali kesalahan konsep atau miskonsepsi terkait pengertian dari literasi yang ada di masyarakat khususnya sekolah.

Beliau mengasumsikan bahwa "murid yang sudah lancar membaca belum pasti mempunyai kemampuan literasi yang baik karena literasi tidak hanya tentang kemampuan membaca ".

Budi Eko Setiyono Riau, M.Pd. dan Dian Septi Anifa Chusna, M.Pd.

Hal tersebut dibenarkan oleh Budi dan Dian yang merupakan cendekiawan matematika di SMP Jepara.

Kemudian ditampilkan 3 kasus yang berbeda, pertama kita disajikan kalimat yang bentuk dan ejakan katanya kita tidak mengenalinya, kedua kita disajikan gambar dengan tulisan yang sedikit kita tahu arti katanya dan yang ketiga kita disajikan gambar dengan kata yang kita kenali.

Sukmandari menanyakan kepada peserta apa yang dapat kita ambil pelajaran dari ketiga kasus tersebut.

Peserta menjawab pertanyaan

Peserta menyampaikan pendapat bahwa kita akan lebih paham jika disajikan dalam kalimat yang kita pahami dengan dilengkapi gambar penduduk nya.

Belajar untuk membaca dan membaca untuk belajar adalah dua hal yang berbeda. Di sekolah pun, dalam kegiatan penguatan literasi, tidak semua buku dapat dimanfaatkan. Buku yang digunakan dalam kegiatan literasi sebaiknya menyesuaikan perkembangan anak baik era zamannya dan usianya.
Antusias peserta mengikuti bimtek

Sukmandari menyampaikan ada banyak cara meningkatkan literasi, baik digital maupun non digital. Pada literasi non digital seperti buku bacaan di perpustakaan, pojok baca kelas, taman baca, atau sejenisnya yang langsung dapat kita pegang untuk membacanya. Sedangkan literasi digital dapat kita peroleh melalui browsing di dunia maya.

Untuk mendapatkan atau sekedar membaca berbagai macam buku digital, telah tersedia banyak situs seperti murid dan guru dapat mengunduh atau sekedar membaca di laman https://buku.kemdikbud.go.id/ yang merupakan Sistem Informasi Perbukuan Indonesia.

Sukmandari menjelaskan isi dari SIBI

Buku yang tersedia dalam situs tersebut meliputi buku nonteks, buku teks kurikulum 2013 dan buku teks kurikulum merdeka untuk semua jenjang. Selain itu juga tersedia dalam format buku pdf, buku audio dan buku interaktif dengan harapan buku-buku tersebut dapat dimanfaatkan untuk murid dengan berbagai gaya belajar.

Perpustakaan sebagai jendela dunia harus dimaksimalkan fungsinya. Sukmandari memberi contoh perpustakaan Graha Pustaka SMP Negeri 1 Pundong Kabupaten Bantul. Perpustakaan tersebut tidak hanya sebagai tempat membaca buku teks tetapi dapat digunakan sebagai wahana permainan tradisional dan juga dilengkapi dengan ruang membaca audio visual dan multimedia.

Peserta dari Pokja 1 yang dipimpin Nandang, S.Pd.

Bimtek literasi dan numerasi yang dihadiri oleh 82 guru matematika perwakilan tiap SMP di Kabupaten Jepara ini berjalan dengan lancar. Peserta mengikuti dengan antusias apa yang disampaikan oleh narasumber.

Peserta dari Pokja 2 yang dipimpin Wakhid, M.Pd.

Literasi tidak hanya tentang bahasa dan numerasi tidak hanya tentang matematika, tetapi semua pelajaran juga berkaitan dengan literasi maupun numerasi. Semua guru dapat berkontribusi untuk meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi di sekolah. Yakin bisa guru menuntun murid Indonesia berjaya!

Peserta dari Pokja 4 yang dipimpin oleh Eny, M.Pd.

Komentar